PALI. dutaonline.co.id iempat penampungan limbah minyak milik KSO Pertamina EP- Techwin Benakat Timur yang letaknya berada di wilayah Dusun III Desa Suka Maju Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) meluap kemudian mengalir terbawa arus air hujan dan masuk ke perkebunan milik warga setempat.
Dari keterangan Rudini, Kepala Desa Suka Maju kejadian tersebut sudah berlangsung lama akibat penampungan limbah minyak, diduga tidak sesuai standar kemudian merembes dan masuk ke kebun warga.
"Penampungan limbah tidak dibangun permanen, hanya dibatasi tanggul tanah. Sehingga ketika hujan meluap dan diperparah tanggul penampungan limbah itu dirusak sekawanan babi hutan mengakibatkan limbah minyak mencemari kebun warga," ungkap Rudini, Jumat (29/3).
Dikatakan Rudini, ada lima Kepala Keluarga (KK) pemilik kebun terdampak leleran limbah minyak. "Ada kebun karet dan sawit milik warga yang terkena limbah minyak itu. Saat ini kami pemerintah desa mewakili warga yang dirugikan meminta pertanggungjawaban dari pihak PT Techwin agar memberikan ganti ruginya," terang Kades.
Diakuinya bahwa pihak perusahaan sudah ada tawaran untuk memberikan tali asih terhadap warga yang dirugikan, tetapi nilai yang ditawarkan jauh tidak sebanding dengan kerusakan yang dialami warga pemilik kebun.
"Belum ada kesepakatan, kecuali pihak perusahaan memberikan ganti rugi yang sesuai. Kami juga mendesak agar pihak PT Techwin untuk segara membersihkan limbah minyak yang mencemari kebun warga, jangan dibiarkan berserakan dimana-mana," tandasnya.
Sementara itu, Yuslizar Humas PT Techwin Benakat Timur menyatakan bahwa proses pemberian tali asih masih negosiasi. "Hanya empat KK yang kena dampak dari leleran limbah minyak. Dan dari empat KK itu tinggal satu KK yang belum bersedia menerima tali asih dari kita," ucapnya.(red)
Posting Komentar