dutaonline.co.id
DO.co.id PALI Rabu(24/4) dinilai lelet dan lambatnya pihak perusahaan PT Musi Hutan Persada (MHP)dalam proses memperbaikan jalan rusak yang diduga disebabkan oleh armada angkutan bahan baku kertas over load mengundang reaksi keras para tokoh pemekaran Kabupaten PALI Sumatera Selatan, Iskandar SE.
Tokoh presidium pemekaran kabupaten PALI ini, meminta agar perusahaan tersebut untuk membangun jalan sendiri. Sebab perusahaan itu dinilai telah menyebabkan cepat rusaknya jalan yang telah dicor beton oleh pihak Pemda PALI. Sehingga aktifvitas masyarakat terganggu.
“Masyarakat saat ini tidak lagi bisa menikmati jalan tersebut. Kami nilai jalan itu bukan nyaris putus, tetapi sudah putus. Lantaran kendaraan roda empat milik masyarakat tidak bisa lewat jalan itu. Kecuali mobil doble gardan,” ungkap Iskandar, Senin (22/4/2019).
Meski saat ini tengah diperbaiki pihak MHP, tetapi perusahaan itu dianggap Iskandar lelet dalam pengerjaan. Dan tetap saja tidak akan bertahan lama. Pasalnya, bobot kendaraan pengangkut kayu tidak sebanding dengan kualitas jalan.
“Untuk itu, kami mendesak perusahaan tersebut membuat jalan sendiri yang hanya 2,5 KM panjangnya. Jangan bisa merusak jalan rakyat saja, tapi memperbaikinya lambat,” tandas Iskandar.
Sikap tegas juga dilontarkan Iwan Pidin, tokoh pemekaran PALI lainnya. Dengan lantang pria berkacamata ini bakal mengerahkan masa untuk menutup jalan tersebut kalau MHP tidak secepatnya memperbaiki jalan tersebut.
“Percepat pekerjaan jalan itu dengan menambah pekerjannya. Masyarakat butuh makan, karena saat ini jalan itu putus. Jangan hanya bisa numpang lewat saja, tapi harus bertanggung jawab. Kami juga setuju agar pihak PT MHP bangun jalan sendiri,” tegasnya.
Terpisah Yan Adha, Publik and Relation PT MHP secara singkat melalui via whatsApp menyebut bahwa dirinya akan menyampaikan desakan sejumlah tokoh PALI yang menginginkan agar perusahaan itu membangun jalan sendiri ke atasanya(tim berita/red)
DO.co.id PALI Rabu(24/4) dinilai lelet dan lambatnya pihak perusahaan PT Musi Hutan Persada (MHP)dalam proses memperbaikan jalan rusak yang diduga disebabkan oleh armada angkutan bahan baku kertas over load mengundang reaksi keras para tokoh pemekaran Kabupaten PALI Sumatera Selatan, Iskandar SE.
Tokoh presidium pemekaran kabupaten PALI ini, meminta agar perusahaan tersebut untuk membangun jalan sendiri. Sebab perusahaan itu dinilai telah menyebabkan cepat rusaknya jalan yang telah dicor beton oleh pihak Pemda PALI. Sehingga aktifvitas masyarakat terganggu.
“Masyarakat saat ini tidak lagi bisa menikmati jalan tersebut. Kami nilai jalan itu bukan nyaris putus, tetapi sudah putus. Lantaran kendaraan roda empat milik masyarakat tidak bisa lewat jalan itu. Kecuali mobil doble gardan,” ungkap Iskandar, Senin (22/4/2019).
Meski saat ini tengah diperbaiki pihak MHP, tetapi perusahaan itu dianggap Iskandar lelet dalam pengerjaan. Dan tetap saja tidak akan bertahan lama. Pasalnya, bobot kendaraan pengangkut kayu tidak sebanding dengan kualitas jalan.
“Untuk itu, kami mendesak perusahaan tersebut membuat jalan sendiri yang hanya 2,5 KM panjangnya. Jangan bisa merusak jalan rakyat saja, tapi memperbaikinya lambat,” tandas Iskandar.
Sikap tegas juga dilontarkan Iwan Pidin, tokoh pemekaran PALI lainnya. Dengan lantang pria berkacamata ini bakal mengerahkan masa untuk menutup jalan tersebut kalau MHP tidak secepatnya memperbaiki jalan tersebut.
“Percepat pekerjaan jalan itu dengan menambah pekerjannya. Masyarakat butuh makan, karena saat ini jalan itu putus. Jangan hanya bisa numpang lewat saja, tapi harus bertanggung jawab. Kami juga setuju agar pihak PT MHP bangun jalan sendiri,” tegasnya.
Terpisah Yan Adha, Publik and Relation PT MHP secara singkat melalui via whatsApp menyebut bahwa dirinya akan menyampaikan desakan sejumlah tokoh PALI yang menginginkan agar perusahaan itu membangun jalan sendiri ke atasanya(tim berita/red)
Posting Komentar