dutaonline.co.id
PALI DO.co.id Minggu (12/5)Kuangan lumpur memang sudah tidak tampak lagi ketika warga pengguna jalan poros Simpang Raja arah Jerambah Besi Kecamatan Talang Ubi yang menjadi rute mobilisasi angkutan logging milik PT Musi Hutan Persada (MHP) karena saat ini sudah memasuki masa kemarau. Namun meski tidak berlumpur, tetapi kini berganti debu tebal yang menyesakan pernafasan terlebih saat berlintasan armada pengangkut kayu.
Kondisi itu berkat aktivitas angkutan kayu yang cukup padat, menyebabkan jalan sepanjang lebih kurang 2,5 KM yang telah mulus di cor beton pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) hancur lebur, dan cor beton yang dibangun dari uang rakyat itu kini lebih 80 persen rusak berat.
Imbasnya, warga yang menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua harus bersusah payah apabila ingin menembus jalan tersebut, meskipun pihak MHP tengah memperbaiki tetapi warga menilai pekerjaan perbaikan jalan yang telah luluh lantak tidak serius, karena sudah lebih dua bulan dikerjakan, hanya beberapa titik yang baru terlihat selesai.
"Kalau serius, pasti pihak MHP mengebut pekerjaan itu. Kami setiap hari melintas dijalan itu, tetapi pekerja perbaikan jalan jumlahnya sedikit dan memulai kerja sudah tengah hari," ungkap Edi, salahsatu warga pengguna jalan asal Tanah Abang, Jumat (10/5).
Senada dikeluhkan Ebi, petani setempat yang setiap hari Kamis mengeluarkan getah hasil sadapannya menggunakan sepeda motor dari dalam kebun ke Pasar Kalangan Simpang Raja. Dia mengaku bahwa sebelum jalan itu hancur, kurang setengah jam membawa getah menuju pasar Simpang Raja.
"Namun saat ini lebih satu jam membawa getah, karena jalan rusak terlebih saat penghujan. Kalau kemarau debu tebal harus kami hirup apabila berlintasan angkutan kayu. Kami minta pihak MHP kebut perbaikan jalan, kalau perlu bekerja siang malam agar cepat selesai. Dan kami meminta Dishub PALI menghentikan sementara mobilisasi angkutan kayu sebelum jalan selesai diperbaiki," pintanya.
Terpisah, perwakilan PT MHP, Mutakabir SH mengatakan bahwa pekerjaan perbaikan jalan direncanakan rampung 21 Agustus 2019.
"Terdapat 44 point perbaikan di ruas jalan cor tersebut dengan lebar 5.126,75 M2 dan Panjang 962 M. Ditargetkan 21 Agustus 2019 sudah selesai pekerjaan , saat ini sudah berjalan 30% proses pekerjaan ( 40 hari kerja ) sdh berjalan. Umur beton 21-28 hari dan volume beton 1.026 m3 . Faktor cuaca menjadi faktor utama pendukung percepatan perbaikan jalan tersebut," terang Mutakabir yang sering di sapa Obby.(red)
PALI DO.co.id Minggu (12/5)Kuangan lumpur memang sudah tidak tampak lagi ketika warga pengguna jalan poros Simpang Raja arah Jerambah Besi Kecamatan Talang Ubi yang menjadi rute mobilisasi angkutan logging milik PT Musi Hutan Persada (MHP) karena saat ini sudah memasuki masa kemarau. Namun meski tidak berlumpur, tetapi kini berganti debu tebal yang menyesakan pernafasan terlebih saat berlintasan armada pengangkut kayu.
Kondisi itu berkat aktivitas angkutan kayu yang cukup padat, menyebabkan jalan sepanjang lebih kurang 2,5 KM yang telah mulus di cor beton pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) hancur lebur, dan cor beton yang dibangun dari uang rakyat itu kini lebih 80 persen rusak berat.
Imbasnya, warga yang menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua harus bersusah payah apabila ingin menembus jalan tersebut, meskipun pihak MHP tengah memperbaiki tetapi warga menilai pekerjaan perbaikan jalan yang telah luluh lantak tidak serius, karena sudah lebih dua bulan dikerjakan, hanya beberapa titik yang baru terlihat selesai.
"Kalau serius, pasti pihak MHP mengebut pekerjaan itu. Kami setiap hari melintas dijalan itu, tetapi pekerja perbaikan jalan jumlahnya sedikit dan memulai kerja sudah tengah hari," ungkap Edi, salahsatu warga pengguna jalan asal Tanah Abang, Jumat (10/5).
Senada dikeluhkan Ebi, petani setempat yang setiap hari Kamis mengeluarkan getah hasil sadapannya menggunakan sepeda motor dari dalam kebun ke Pasar Kalangan Simpang Raja. Dia mengaku bahwa sebelum jalan itu hancur, kurang setengah jam membawa getah menuju pasar Simpang Raja.
"Namun saat ini lebih satu jam membawa getah, karena jalan rusak terlebih saat penghujan. Kalau kemarau debu tebal harus kami hirup apabila berlintasan angkutan kayu. Kami minta pihak MHP kebut perbaikan jalan, kalau perlu bekerja siang malam agar cepat selesai. Dan kami meminta Dishub PALI menghentikan sementara mobilisasi angkutan kayu sebelum jalan selesai diperbaiki," pintanya.
Terpisah, perwakilan PT MHP, Mutakabir SH mengatakan bahwa pekerjaan perbaikan jalan direncanakan rampung 21 Agustus 2019.
"Terdapat 44 point perbaikan di ruas jalan cor tersebut dengan lebar 5.126,75 M2 dan Panjang 962 M. Ditargetkan 21 Agustus 2019 sudah selesai pekerjaan , saat ini sudah berjalan 30% proses pekerjaan ( 40 hari kerja ) sdh berjalan. Umur beton 21-28 hari dan volume beton 1.026 m3 . Faktor cuaca menjadi faktor utama pendukung percepatan perbaikan jalan tersebut," terang Mutakabir yang sering di sapa Obby.(red)
Posting Komentar