dutoonline.co.id
Adat dan budaya karo sudah hampir terkikis dengan berngulirnya zaman, budaya -budaya asing dan alat alat tehnologi canggih sangat mempengaruhi di desa desa apalagi di Kota , budaya ini sangat rentan akan terlupakan.
Hal ini diungkapkan Lurah Kelurahan Gung Leto,Alexander Ginting kepada media, Kamis (07/10/2021) di Kantor Kelurahan Gung Leto Jalan Pahlawan Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo Sumatera Utara.
Alexander Ginting menambahkan, kita akan memulai hari ini dan setiap hari kamis, seluruh aparat kantor kelurahan Gung Leto wajib mengenakan busana budaya khas karo seperti beka buluh,uis nipes, Kampuh (Sarung) dan kita akan melakukan pelayanan publik dengan bernuansa budaya karo, juga akan menyediakan kuliner kuliner khas karo seperti Cimpa, Rires (Lemang) dan sebagainya diberikan kepada masyarakat yang berkunjung untuk melakukan kegiatan pengurusan adsminitrasi, mengurus surat,kita layani dengan nuansa karo , kuliner ini kita berikan geratis, tapi semua tetap kita laksanakan dengan melalui protokol kesehatan (Prokes)." Ungkapnya.
"Ini kita adopsi konsepnya dari sebuah pesta tahunan (Kerja Tahun) yang diselenggaan di desa desa , kan ada menyajiakan kuliner kuliner karo, semoga ini nanti memicu kita lebih semangat dalam menjalankan aat an budaya kita ,kita bisa ikuti perkembangan zaman ,tapi jangan lupakan budaya." Ungkap Lurah Gung Leto yang kreatif ini.
Menanggapi hal ini ,Salah satu warga dan juga pemerhati sosial dan budaya, Roy Fachraby Ginting. SH, MKn mengatakan ini sangat luar biasa dan kita sangat apresiasi , tetap semangat Pak Lurah , keren saya sangat bangga , semoga ini nanti bisa menjadi contoh di ikuti oleh kelurahan kelurahan yang lain, dan Budaya karo kembali jaya dan makin terkenal di seluruh dunia,." Kata Ketua Gerakan Karo Erdilo ini.
(Andeka Br Sembiring/Syam Hadi Purba Tambak)
إرسال تعليق