photo ilustrasi
PALI, DO.co.id Sabtu (19/03)
Perawat adalah sosok malaikat, karena dia sungguh berhati mulia dalam membantu dan merawat pasien tanpa memandang apapun status orang tersebut. Dia begitu lembut dan sabar saat berinteraksi dengan pasien. Setiap sentuhan lembut tangannya bagaikan obat yang mengalir ke setiap pembuluh darah dalam tubuh. Keikhlasan hatinya seakan membuat semangat jiwa setiap orang yang sakit. Keramahan kata-katanya membuat keinginan pasien untuk segera lekas sembuh.
Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat dihimbau untuk menerapkan physical distancing menjaga jarak satu dengan yang lain. Tetapi bagi perawat, ia tak gentar menangani langsung para pasien terinfeksi Covid-19. Bagi perawat ini adalah misi kemanusiaan dan ia selalu siap menjadi garda terdepan dalam situasi apapun.
Namun pengabdian yang di lakukan tenaga perawat di PALI terabaikan bagaikan di anak tirikan, pasalnya di kabarkan Bidan Kamis 17/03/2022 mendapatkan uang insentif dari Pemerintah Kabupaten PALI, lantas apa yang membuat Perawat di bedakan dengan Bidan.
Hal seperti ini sangat di sayangkan, Pemerintah Kabupaten PALI seakan pilih kasih dan agar harus mengkaji ulang atas kebijakan terhadap tenaga kesehatan, seakaan pengabdian Perawat terabaikan
Salah satu tenaga perawat yang mengabdi di Kabupaten PALI Nama nya tidak mau di sebutkan, Jum’at 18/03/2022 mengatakan. Terkejut dan kecewa mendengar kabar dari rekan-rekan seperjuangan (Perawat) bahwa hari Kamis kemarin Uang insentif Bidan Cair.
Ada apa dengan tenaga kesehatan di PALI kenapa di bedakan seakan kami tenaga Perawat di anak tirikan. Semua sudah tahu bahwa Perawat memiliki tugas yang berat terutama dalam menangani pasien Covid-19, namun perhatian pemerintah Kabupaten PALI masih minim terhadap Kami (Perawat). Keluhnya
Saya mewakili teman-teman Perawat lainnya, terkhusus yang bertugas di Kabupaten PALI berharap kepada pemerintah Kabupaten PALI Dalam hal ini Bapak Bupati H Heri Amalindo agar memikirkan nasip kami (Perawat) sehingga bisa mendapatkan hak yang sama seperti para Bidan, “pinta perawat itu terlihat mengeluh
Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI dr Zamir saat di Konfirmasi tidak memberikan jawaban memilih bungkam. (red)
Posting Komentar