Ketua Ormas Aliansi Nusantara, Akuan angkat bicara permasalahan Pipa Pertamina yang ada dia atas tanah ini, “sebaiknya pipa ini segara dikubur saja jadi tidak mengagu aktipitas warga yang mengunakan akses jalan ini,” ungkapnya.
“HUT RI yang ke ke 77 Th, namun rakyat rasanya belum merasakan, merdeka. mereka harus melewati pipa setinggi dada setiap hari ke kebun. Bukan hanya petani tapi juga warga yang melintasi akses jalan ini. Warga Desa Raja, Desa Lunas Harapan Jaya, dll. Begitu sulit untuk dilalui di karenakan ada pipa milik Pertamina ini,” tambahnya.
Sumario warga Harapan Jaya saat dimintai keterangan dilapangan mengatakan, “pipa ini hampir 50 puluh tahunan, harapan saya pihak perusahaan untuk segera menanamkan pipa tersebut. Kalau seperti ini, masyarakat yang beraktivitas ke kebun sangat terganggu apalagi masyarakat yang ingin membawa hasil karet memakai Angkong (Gerobak), sangat kesulitan karena adanya pipa setinggi tersebut,” jelasnya.
Hal senada ditambahkan warga lainnya inisial S (40Th), warga Desa Raja yang tidak mau disebutkan namanya, “berharap sekali kepada pihak perusahaan Pertamina untuk menanamkan pipa ini, karena setiap hari kami lewat jalan ini sering kali kepala kita terbentur pipa, apa lagi disaat hujan jalan licin, perses kita seperti di medan perang, harus merangkak. Pada hari 17 Agustus di seluruh Indonesia hari merayakan Kemerdekaan RI,” tapi kamu merasakan belum merdeka, jelasnya.
Awak media mencoba komfirmasi kepada manajemen PT Pertamina melalui Humas Pertamina PEP Adera Field Zona 4 Hulu Rokan, jawaban yang diterima melalui whatsApp membalas, “Belom tau pak” kemudian membalas lagi, “saya koordinasikan dg field”, jawabnya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada tindak lanjut dari PT Pertamina dalam hal pemecahan masalah yang mengganggu aktifitas warga tersebut. (Tim berita)
Posting Komentar