Tanjung Morawa-dutaonline.co.id
“Masyarakat Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 275 juta jiwa sebagian besar hidup dan bertempat tinggal di wilayah-wilayah pedesaan yang tersebar pada ribuan pulau di nusantara ini. Masyarakat pedesaan menjadi benteng dalam mempertahankan identitas bangsa Indonesia yang santun, ramah, penuh jiwa gotong royong dan pekerja keras. Karena itu jika masyarakat desa kuat dan kokoh, maka akan kuat dan kokoh juga bangsa ini, sebaliknya jika masyarakat desa rusak, maka rusak juga negeri tercinta ini. Dan kita tentu tidak ingin itu terjadi…” demikian ditegaskan Senator H. Muhammad Nuh, M.SP dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI dihadapan masyarakat Tanjung Morawa, Deli Serdang.
Acara yang digelar pada Sabtu (17/12/2022) tersebut turut di hadiri oleh tokoh pemuda Deli Serdang Bapak Junaidi Parapat, SE dan tokoh masyarakat Tanjung Morawa Irjati Waluyo. Selanjutnya Anggota DPD Dapil Sumut tersebut mengingatkan bahwa saat ini banyak upaya-upaya untuk merusak tatanan dan nilai-nilai masyarakat pedesaan seperti narkoba, miras, perjudian serta budaya dan pemikiran yang melunturkan semangat dan kecintaan kepada tanah air khususnya dikalangan anak-anak muda. Karena itu Sosialisasi Empat Pilar ini menjadi penting untuk dilakukan agar semangat dan nasionalisme tetap kokoh terjaga khususnya dikalangan masyarakat pedesaan, "tegas Nuh.
Lebih lanjut beliau menyampaikan, Indonesia sebagai negara kesatuan terbentuk dari unsur satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Indonesia merupakan negara yang beragam mulai dari Suku, agama, etnis, budaya termasuk negara yang majemuk. Karakter pokok kebangsaan Indonesia yaitu Religius, Mandiri, Tidak kenal menyerah, Bersatu, dan toleransi. “Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah anugerah yang mesti di urus dengan benar. NKRI adalah persoalan mewujudkan pemerataan kesejahteraan. NKRI adalah Geostrategi yang mengaitkan ekonomi, geografi, dan strategi. Sebagai negara yang beragam, tentu Indonesia rentan dengan perpecahan. Persatuan dan kesatuan menjadi kunci bangsa Indonesia untuk menjaga keberagaman tersebut”, jelasnya.
Sementara itu tokoh pemuda Deli Serdang, Junaidi Parapat, SE. dalam sambutannya menyampaikan Kebhinekaan merupakan sebuah potensi yang luar biasa untuk berkembang sebagai bangsa. Kita menjadi terbiasa untuk hidup berdampingan dan terbiasa dengan perbedaan. “Ada empat hal yang menjadikan kita menjadikan Indonesia sebagai rumah besar, tempat bernaung dan berteduh serta besar bertumbuh. Keempat hal tersebut yakni satunya ideologi, satunya semboyan, satu negara dan satu konstitusi : Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan UUD 1945”, ungkapnya. Karena itu beliau sangat menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini, selain menjadi sarana menguatkan rasa kebangsaan, juga sekaligus momen untuk menjadi pengingat kita agar selalu mewaspadai setiap upaya yang memecahbelah, mengadudomba, membuat kita bersikap intoleran dalam keberagaman.
(Syam Hadi/Aziz)
Posting Komentar