BMKG: waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Wilayah Sumatera Utara.

DUTA online.co.id

Medan- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan dalam 2 pekan terakhir, kondisi  wilayah Sumatera Utara  diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. 


Hal ini mengakibatkan tingginya jumlah curah hujan  dan berlangsung  beberapa hari kedepan. 


Berdasarkan pola angin gradian menunjukkan  adanya Siklon Tropis NALGAE di perairan Filipina  yang mengakibatkan  terjadinya belokan dan daerah pertemuan angin (konvergensi)  di Sumatera Utara,  ungkap Kepala Balai Besar Meteorologi,  Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan yang diwakili Eridawati selaku koordinator Data dan Informasi dan Simon Sinaga Koordinator Bidang Observasi

Senin (31/10/2022)di Jln Ngumban Surbakti No. 15 Medan.


Hal tersebut memicu pertumbuhan  awan-awan hujan  di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya

Kondisi udara lapisan atas cukup labil sehingga mendukung  terbentuknya awan-awan  hujan disertai angin kencang. 

Dijelaskan,  kondisi Suhu Permukaan Laut  (SPL)  di perairan barat Sumatera  dan selat Malaka berkisar 29 - 32 derjad celsius. 

Hal ini mengindikasikan adanya asupan uap air yang cukup tinggi di wilayah perairan tersebut,  khususnya Samudera  Hindia Barat Sumatera  Utara yang mendukung  pertumbuhan awan-awan  hujan. 

Berdasarkan analisis diatas, wilayah Sumatera Utara  dalam 2 - 3 hari ke depan masih berpotensi  terjadi hujan dengan intensitas  sedang hingga lebat disertai  petir dan angin kencang  dengan durasi yang cukup lama  dan cakupan  wilayah yang luas sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi  (banjir bandang,  longsor,  angin kencang dan gelombang tinggi)  terlebih mengingat saat ini wilayah Sumatera Utara  sedang mengalami musim hujan,"ungkap Eridawati. 

Sementara   Kalaksa BPBD Kota Medan,  Kadinsos, Kabid PU,  Camat,  relawan Kogana dan Pandawa meninjau lokasi banjir di Jl.  Karya Bhakti Medan Johor sedikitnya 5 rumah terendam banjir menurut warga sebelumnya tidak  pernah terjadi, musibah ini karena dampak pekerjaan pembuatan drainage  yang belum selesai.

Menilik dari  curah hujan yang diamati BMKG sebenarnya tidak terlalu tinggi tercatat curah hujan tanggal 30 Oktober 2022 sebesar 29,3 mm dengan kelembaban 97  persen, " ujar Simon. 



Menyikapi kondisi tersebut  diharapkan pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi  di Sumatera  Utara," mengakhiri bincang-bincang  kami.

Laporan Syam Hadi P

Post a Comment

أحدث أقدم