Prof.Dr.H.Fachruddin Azmi, MA, Memaknai Pergantian Tahun


Medan-DO.co.id Ketua Umum Majlis Syuro Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia  (DDII) Sumatera Utara guru besar UNISU dan juga Ketua Dewan Pimpinan MUI SU  dalam pengajian subuh Sabtu 31 Desmber 2022 di Mesjid Agung Sakinah Citra Garden Medan menyampaikan 

Bahwa pergantian tahun atau priodesasi adalah bahagian dari dinamika kehidupan manusia yang harus dilalui dan dilakoni secara induvidu maupun secara komunal, harus dimaknai sebagai bahagian proses momentum usaha meningkatkan kualitas hidup secara terus menerus dan berkesinambungan. 

Perubahan harus disambut dengan persiapan yang responsif dan antisipatif. Islam mengajarkan agar dalam menyikapi perubahan itu harus ada kesiapan yang terencana secara matang. Allah berpesan : Wahai orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah  dan hendaklah kamu mempersiapkan dengan sebaik  baik nya hari esok mu bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan QS Al Hasyar :18  .

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Pesan Allah pada ayat ini sangat jelas agar dalam menyambut suatu pergantian hendak disambut dengan   perencanaan yang matang  dan atas dasar taqwa dalam menyusun serta melaksanakannya . Sesungguhnya Allah maha mengetahui  (membukakan informasi) tentang apa yang terbaik harus kamu kerjakan 

Berkaitan dengan itu didepan para jamaah subuh tersebut  kemudian Prof. Dr.Fachruddin Menyampaikan DDII dalam memasuki tahun 2023 akan lebih mengintesipkan 4 pilar programnya untuk  mengawal akidah umat, menegakkan syariat dan menjaga keutuhan NKRI danmembangun kehidupan yang  damai serta berkeadilan. Dengan mengembangkan poros dakwah  meliputi masjid, pesanteren, kampus dan lingkungan sosial generasi muda.

 Pendekatan dakwah yang sistemik komprehensif akan diberdayakan tidak saja dalam pola tabligh (penyebararan informasi dan penerangan wawasan berkehidupan bernasional yang diridhai Allah, tetapi juga melalui pola irsyad ( bimbingan dan penyuluhan membangun karakter kepribadian warga negara yang tangguh , dan pola tadbir (melalui program penguatan sarana prasarana institusional masyarakat)  dan lebih menekankan pada pola Tathwir atau Tamkin pemberdayaan dan pengembangan kualitas hidup masyarakat).  

Beliau juga menyebutkan bahwa setiap induvidu muslim warga negara NKRI haruslah tampil sebagai mujahid mujahid dakwah yang berguna bagi bangsa dan negara sebagaimana selalu di serukan bapak GUBSU di berbagai kesempatan .

Tahun 2023 ini program prioritas DDII SU  akan menyempurnakan perwakilan di 34 kabupaten kota saat ini sudah mengembangkan sayap dakwah di 25 Kabupaten Kota di Sumatera Utara. Akan terus meningkatkan Akademi Dakwah Indonesia  menjadi Sekolah Tinggi Dakwah Indonesia. Serta memperkuat sistem LAZNAS DDII di Sumatera Utara dan memberdayakan aset wakaf DDII untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, membantu UMKM dan aspek kesehatan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyakat desa tertinggal. Dalam tausiahnya Prof. Menguraikan pesan menyusun renstra itu ada hubungan yang signifikan dengan perintah Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah pada ketika Rasul menerima wahyu gelombang kedua yaitu setelah lama berselang dari perintah pertama  untuk melakukan memberdayakan literasi peradaban yang transendensi sebagai mana lima ayat pertama pada surat Iqra’. Perintah yang kedua itu adalah menyatakan.

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ (3) وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ (4) وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ (5) وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ (6) وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ (7) 

” Hai orang yang berkemul (berselimut), 2 bangunlah, lalu berilah peringatan! 3 dan Tuhanmu agungkanlah, 4 dan pakaianmu bersihkanlah, 5 dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, 6 dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. 7 Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. 8  Ayat ayat ini memerintahkan secara tegas agar meretas dan mengentaskan kondisi yang terselimut atau tertutup dengan kegalauan dan kecemasan serta keterbelakangan untuk segera bangkit melakukan pencerahan atau melakukan tugas membangun berprikemanusian adil dan beradab serta berkemajuan. Inilah perintah dakwah yang paling fundamental yang menjadi tugas dan kewajiban asasi bagi setiap induvidu. Perintah dakwah peradaban itu dinyatakan yang pertama memperkuat aqidah dengan mengagungkan Allah yang maha esa, sang pencipta  alam semesta. Perintah mengagungkan mengandung makna memaksimalkan pemanfaatan amanah Allah untuk   kemakmuran hidup manusia yang dilakukan karena untuk mencapai keridhaan Allah. Kedua perintah untuk semua yang kamu pakai bersihkanlah. Semua yang kita pakai mengandung makna semua anugrah Allah , jasad, rohani, aqal pikir, pakaian, minuman, makanan , sistem lingkungan hidup , udara /oksigen dan semuanya yang dipergunakan baik langsung maupun tidak langsung diperintahkan untuk di bersihkan. 

Dakwah untuk melakukan thaharah komprehensip ini mejadi dasar utama terbentuknya peradaban yang tinggi. Betapa tidak semua harus diajak agar bisa membersihkan dan menjaga kebersihan diri/badan, pakaian, tempat tinggal, makanan, minuman, pergaulan, hati, pikiran, jabatan/kekuasaan, nama baik, keturunan, harta benda dan pendapatannya. 

Jelas perintah ini mendorong tumbuhnya kehidupan yang bebas dari segala bentuk pencemaran dan kebobrokan termasuk berbagai bentuk penindasan HAM, kolusi dan korupsi yang sekarang ini menjadi virus peradaban manusia.

 Sebagai pesan dakwah akhir tahun dan awal tahun dua inti penting dakwah peradaban yang harus dilaksanakan dengan sungguh sungguh untuk bangsa ini agar dapat bangkit  lebih cepat, maju  dan kuat yaitu farabbaka fakabbir, wa siyabaka  fathahhir

Selanjutnya tausiyah akhir tahun ketua Majlis Syuro DDII SU  ini ditutup dengan merangkum doa munajat keselamatan, keberkahan hidup bahagia dunia dan akhirat .


(syam hadi/Aziz)

Post a Comment

أحدث أقدم