PALI dutaonline.co.id Rabu(24/7) Pengurusatuan Wartawan Indonesia (PWI) Musi Banyuasin (Muba) mengunjungi Layanan Muba Siaga 112 yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Muba pasca diraihnya Penghargaan berupa Medali Perak pada ajang Contact Centre World - Asia Pasific (CCW-APAC) 2019 yang berlangsung tanggal 15 -19 Juli 2019 di Hotel JW Marriott Phuket Thailand.
Kunjungan Pengurus PWI Muba ini adalah dalam rangka untuk mengetahui bagaimana kinerja Layanan Muba Siaga 112. Kunjungan yang langsung dipimpin oleh Ketua PWI Muba Herlin Koisasi disambut oleh Kepala Dinkominfo Muba Herryandi Sinulingga yang diwakilkan oleh Sekretarisnya Dicky Meiriando, selasa (23/07) di Muba Command Centre.
Saat dibincangi oleh awak media seperti apa kinerja Operator Layanan Muba Siaga 112. Sekretarials Dinkominfo Muba mengatakan bahwa sejak di launching pada tanggal 25 Oktober 2018, layanan ini sudah beroperasi 24 Jam selama 7 hari. "Operator 112 stand by melayani dibagi 3 shift, yaitu jam 7.00 - 15.00, 15.00-23.00 dan 23.00-07.00, dimana disetiap shift ad la tiga operator yang bertugas," ujar Dicky Meiriando.
Dicky juga menambahkan bahwa layanan panggilan darurat ini bebas pulsa dan bisa melakukan panggilan dari semua operator telekomunikasi. Setiap telpon yang masuk akan diterima oleh Operator 112 kemudian diteruskan ke Perangkat Daerah terkait sebagai Unit Penanganan Kedaruratan.
Ketika ditanya apa yang masih menjadi kendala dalam Layanan Muba Siaga 112. Dicky mengatakan kendalanya masih ada wilayah Muba Blank Spot ataupun lemah sinyal sehingga sering menjadi kendala dalam komunikasi via telpon. Namun hal ini sudah dilaporkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan petugas dari Kemkominfo sudah pernah turun ke Muba mengecek langsung kualitas sinyal telekomunikasi dan selanjutnya akan meminta pihak operator telekomunikasi untuk pengoptimalan. Selain itu, Dicky juga menambahkan wilayah Muba yang sangat luas ini tentu mempunyai tantangan sendiri dalam hal penanganan kedaruratan dan sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak.
"Sejak launching sudah banyak masyarakat kita mengetahui adanya layanan ini, namun disayangkan masih banyaknya Frank Call (Telpon Iseng) yang masuk. Namun Operator kami tetap melayani dan selalu mengingatkan bahwa telpon ini hanya untuk layanan darurat. Kami tetap menganggap hal ini positif saja. Mungkin ada yang ingin mencoba apa benar ada layanan Muba Siaga 112. Namun semua telpon iseng dan suaranya terekam dalam sistem aplikasi. Oleh karena itu kami sangat berharap kepada PWI untuk membantu mensosialisasikan telpon 112 hanya untuk situasi darurat," pungkas Dicky.
Sementara itu, Ketua PWI Muba, Herlin Koisasi, mengatakan bahwa keberadaan Layanan Muba Siaga 122 dirasakan sangat besar manfaatnya bagi Masyarakat Muba. "Semua pihak harus mendukung keberadaan layanan ini. Kita harus bangga karena daerah lain belum tentu semua punya layanan seperti ini. Oleh karena itu, PWI Muba siap bekerjasama dengan Dinkominfo Muba guna mengoptimalkan layanan ini. Kami akan bantu mensosialisasikan layanan telpon darurat ini termasuk menghimbau agar tidak melakukan Frank Call di Layanan Muba Siaga 112. Disamping itu kami juga akan memberikan masukan dan saran yang sifatnya membangun untuk Layanan Muba Siaga 112 agar selalu dapat memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat Muba," tutup Herlin.(sbg)
Kunjungan Pengurus PWI Muba ini adalah dalam rangka untuk mengetahui bagaimana kinerja Layanan Muba Siaga 112. Kunjungan yang langsung dipimpin oleh Ketua PWI Muba Herlin Koisasi disambut oleh Kepala Dinkominfo Muba Herryandi Sinulingga yang diwakilkan oleh Sekretarisnya Dicky Meiriando, selasa (23/07) di Muba Command Centre.
Saat dibincangi oleh awak media seperti apa kinerja Operator Layanan Muba Siaga 112. Sekretarials Dinkominfo Muba mengatakan bahwa sejak di launching pada tanggal 25 Oktober 2018, layanan ini sudah beroperasi 24 Jam selama 7 hari. "Operator 112 stand by melayani dibagi 3 shift, yaitu jam 7.00 - 15.00, 15.00-23.00 dan 23.00-07.00, dimana disetiap shift ad la tiga operator yang bertugas," ujar Dicky Meiriando.
Dicky juga menambahkan bahwa layanan panggilan darurat ini bebas pulsa dan bisa melakukan panggilan dari semua operator telekomunikasi. Setiap telpon yang masuk akan diterima oleh Operator 112 kemudian diteruskan ke Perangkat Daerah terkait sebagai Unit Penanganan Kedaruratan.
Ketika ditanya apa yang masih menjadi kendala dalam Layanan Muba Siaga 112. Dicky mengatakan kendalanya masih ada wilayah Muba Blank Spot ataupun lemah sinyal sehingga sering menjadi kendala dalam komunikasi via telpon. Namun hal ini sudah dilaporkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan petugas dari Kemkominfo sudah pernah turun ke Muba mengecek langsung kualitas sinyal telekomunikasi dan selanjutnya akan meminta pihak operator telekomunikasi untuk pengoptimalan. Selain itu, Dicky juga menambahkan wilayah Muba yang sangat luas ini tentu mempunyai tantangan sendiri dalam hal penanganan kedaruratan dan sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak.
"Sejak launching sudah banyak masyarakat kita mengetahui adanya layanan ini, namun disayangkan masih banyaknya Frank Call (Telpon Iseng) yang masuk. Namun Operator kami tetap melayani dan selalu mengingatkan bahwa telpon ini hanya untuk layanan darurat. Kami tetap menganggap hal ini positif saja. Mungkin ada yang ingin mencoba apa benar ada layanan Muba Siaga 112. Namun semua telpon iseng dan suaranya terekam dalam sistem aplikasi. Oleh karena itu kami sangat berharap kepada PWI untuk membantu mensosialisasikan telpon 112 hanya untuk situasi darurat," pungkas Dicky.
Sementara itu, Ketua PWI Muba, Herlin Koisasi, mengatakan bahwa keberadaan Layanan Muba Siaga 122 dirasakan sangat besar manfaatnya bagi Masyarakat Muba. "Semua pihak harus mendukung keberadaan layanan ini. Kita harus bangga karena daerah lain belum tentu semua punya layanan seperti ini. Oleh karena itu, PWI Muba siap bekerjasama dengan Dinkominfo Muba guna mengoptimalkan layanan ini. Kami akan bantu mensosialisasikan layanan telpon darurat ini termasuk menghimbau agar tidak melakukan Frank Call di Layanan Muba Siaga 112. Disamping itu kami juga akan memberikan masukan dan saran yang sifatnya membangun untuk Layanan Muba Siaga 112 agar selalu dapat memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat Muba," tutup Herlin.(sbg)
إرسال تعليق