MUBA - dutaonline.co.id Sabtu (27/7-2019) Ratusan Warga Pulau Gading bersama Suku Kubu Kecamatan Bayung Lencir di Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan mengamuk di Kantor Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT ITA Mogureben. Warga meminta pihak Perusahaan untuk tidak melakukan aktifitas kegiatan perusahaan Rabu (24/7/2019).
Penyebab warga mengamuk karena pihak Perusahaan menggusur Lahan
Warga tanpa ada ganti rugi terpantau aksi warga yang mengamuk serta mencari para pimpinan perusahaan kelapa
sawit PT ITA Migureben yang berada di Desa Pulau Gading Kec. Bayung Lencir Kab. Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Merasa kecewa dan tertipu oleh pihak Perusahaan PT ITA Mogureben yang berjanji akan mengganti rugi lahan yang telah hampir 10 Tahun dan sampai saat ini telah ditanami Sawit namun dilupakan begitu saja oleh pihak Perusahaan.
Melihat kondisi Aksi yang mulai memanas dan Warga dan Suku Kubu pun meminta pihak Perusahaan agar tidak melakukan Aktivitas apapun sampai permasalahan ini dapat terselesaikan, setelah itu Warga dan Suku Kubu pun menduduki Kantor Perusaahan untuk berjaga - jaga.
Tim Aparat Penegak Hukum yang tergabung dari Polsek Bayung Lencir, Polsek Tungkal Jaya serta dibantu oleh Tim TNI diterjunkan langsung untuk mengamankan jalannya Aksi yang dilakukan tersebut. Warga yang kesal dan geram akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Lokasi Aksi sambil meninggalkan tempat tersebut warga menghimbaui pihak Perusahaan agar tidak melakukan aktivitas apapun di dalam Perusahaan.
Salah satu Warga Aksi Noni (46) dari Desa Pulau Gading Kec. Bayung Lencir saat dibincangi awak media mengatakan, "Kami meminta Pihak PT. ITA Mogureben untuk segera mengganti rugi lahan kami yang telah digusur dan ditanami Kelapa Sawit, jika tidak ada tanggapan kami akan terus menduduki Kantor ini, "Ujarnya Kepada media.
Sementara itu Perwakilan dari Suku Kubu Asmawi (55) menjelaskan, "Selama 10 Tahun kami menanti Janji yang telah diberikan oleh Pihak Perusahaan namun nyatanya sampai saat ini belum ada tindakan tegas yang diberikan hal ini yang membuat kami geram dan merasa di bohongi, dan hari ini pihak Perusahaan mengajak kami untuk Bernegoisasi kembali, kami akan memberikan waktu untuk pihak perusahaan memutuskan, jika masih tetap diingkari kami akan gelar kembali aksi ini, "Jelasnya.(sbg)
Penyebab warga mengamuk karena pihak Perusahaan menggusur Lahan
Warga tanpa ada ganti rugi terpantau aksi warga yang mengamuk serta mencari para pimpinan perusahaan kelapa
sawit PT ITA Migureben yang berada di Desa Pulau Gading Kec. Bayung Lencir Kab. Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Merasa kecewa dan tertipu oleh pihak Perusahaan PT ITA Mogureben yang berjanji akan mengganti rugi lahan yang telah hampir 10 Tahun dan sampai saat ini telah ditanami Sawit namun dilupakan begitu saja oleh pihak Perusahaan.
Melihat kondisi Aksi yang mulai memanas dan Warga dan Suku Kubu pun meminta pihak Perusahaan agar tidak melakukan Aktivitas apapun sampai permasalahan ini dapat terselesaikan, setelah itu Warga dan Suku Kubu pun menduduki Kantor Perusaahan untuk berjaga - jaga.
Tim Aparat Penegak Hukum yang tergabung dari Polsek Bayung Lencir, Polsek Tungkal Jaya serta dibantu oleh Tim TNI diterjunkan langsung untuk mengamankan jalannya Aksi yang dilakukan tersebut. Warga yang kesal dan geram akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Lokasi Aksi sambil meninggalkan tempat tersebut warga menghimbaui pihak Perusahaan agar tidak melakukan aktivitas apapun di dalam Perusahaan.
Salah satu Warga Aksi Noni (46) dari Desa Pulau Gading Kec. Bayung Lencir saat dibincangi awak media mengatakan, "Kami meminta Pihak PT. ITA Mogureben untuk segera mengganti rugi lahan kami yang telah digusur dan ditanami Kelapa Sawit, jika tidak ada tanggapan kami akan terus menduduki Kantor ini, "Ujarnya Kepada media.
Sementara itu Perwakilan dari Suku Kubu Asmawi (55) menjelaskan, "Selama 10 Tahun kami menanti Janji yang telah diberikan oleh Pihak Perusahaan namun nyatanya sampai saat ini belum ada tindakan tegas yang diberikan hal ini yang membuat kami geram dan merasa di bohongi, dan hari ini pihak Perusahaan mengajak kami untuk Bernegoisasi kembali, kami akan memberikan waktu untuk pihak perusahaan memutuskan, jika masih tetap diingkari kami akan gelar kembali aksi ini, "Jelasnya.(sbg)
إرسال تعليق