Muba - dutaonline.co.id Senin(30/12) Pekerjaan lanjutan jalan jurusan Sungai dua - Tebing Bulang dengan Dana Bantuan Keuangan Provinsi di kecamatan Sungai Keruh kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumsel dengan pagu anggaran tahun 2019 sebasar Rp 12 Milyar dan terialisasi Rp.11.771.777.000 yang di laksanakan oleh PT. Anugrah Langgeng dengan nomor kontrak : 620/01/SPPKF/APBD-P/BKP/KEC.SK/PU.PR/2019 dan Nomor Kontrak : 036/ALP/IX/2019.Dengan Panjang 2.528 meter dan lebar 5 meter. Pekerjaan inipun di anggarkan pada APBD-P
Saat cros cek lapangan pada Sabtu (28/12/19) pekerjaan tersebut baru realisasi 1.625 meter dari 2.528 meter berarti baru 50 persen lebih yang telah dikerjakan pihak kontraktor
Media ini pun melihat pekerja menghampar coran di lapangan dan baru 4 mobil menghampar cor beton hari telah menunjukan pukul 13.00 Wib dan para pekerja tidak dapat melanjutkan pekerjaan lagi di karnakan material besi untuk tulangan cor sudah habis.
Walaupun pekerjaan lanjutan jalan jurusan Sungaidua - Tebing bulang ini belum selesai di kerjakan baru di perkirakan 50 % sudah ada pemeriksaan dari BPK ini terlihat adanya core drill untuk menguji / mengukur ketebalan coran, sudah ada 11 titik yang di core drill titik yang terendah ada ketebalan 22 cm, ada ketebalan 25,5 cm, juga ada ketebalan 29,5 cm. namun sangat di sayangkan setelah adanya core drill yang di lakukan pemeriksaan Lubang tersebut sampai berita ini di buat belum adanya upaya untuk di tampal kembali dengan coran sehingga sangat jelas sekali kelihatan lubang tersebut.
Sulaiman kades Sungai dua saat di temui di kediamannya mengatakan bahwasan pekerjaan ini tidak akan selesai tepat waktu mengingat waktunya sudah mepet.
Saya di pekerjaan jalan ini hanya Subcon material koral, pasir dan pekerja borongan, itupun untuk pekerja borongan pembayaran upahnya terhambat, kalau sampai sore ini ( red Sabtu ) upah borongan pekerja belum dapat di selesaikan terpaksa mobil dan pekerja saya hentikan dulu dan kalau masalah kwalitas coran itu sangat bagus karna yang mengerjakan adukan cor beton orang desa sini,ungkap kades.
Fakta di lapangan para pekerja tidak di lengkapi Safety seperti Topi, Sepatu ,Rompi, Sarung Tangan lebih miris lagi ada pekerja tidak memakai alas kaki menginjak coran beton, di mana keselamatan pekerja ,sedangkan mereka bekerja lembur sampai pukul 23.00 Wib.
Salah- satu pekerja mengatakan pada awak media yang menemuinya saat sedang menghamparkan coran mengatakan kami tidak di berikan alat untuk pengaman kerja oleh perusahaan yang kami pakai seadanya dan ini milik sendiri , bahkan beberapa kali memberi tahukan pada pengawas dari kontraktor bahwasannya untuk agregat sebagai pondasi cor ini kurang tebal tapi tidak di pedulikan dan di abaikan saja.
Awak media pun untuk mewawancarai pengawas lapangan yang bernama Anton tidak dapat di temui , menurut pekerja pengawas berada di camp di temui di camp katanya ada di warung, di temui di warung kata yang punya warung sudah keluar , terkesan pengawas kucing-kucingan dengan awak media sangat di sesalkan sekali pemilik pekerjaan yang terindikasi kerabat dekat pejabat ini menunjuk pengawas yang tidak mau nemui awak media.
Sementara itu dinas terkait sampai berita ini di buat belum dapat memberi keterangan. ( tim)
Saat cros cek lapangan pada Sabtu (28/12/19) pekerjaan tersebut baru realisasi 1.625 meter dari 2.528 meter berarti baru 50 persen lebih yang telah dikerjakan pihak kontraktor
Media ini pun melihat pekerja menghampar coran di lapangan dan baru 4 mobil menghampar cor beton hari telah menunjukan pukul 13.00 Wib dan para pekerja tidak dapat melanjutkan pekerjaan lagi di karnakan material besi untuk tulangan cor sudah habis.
Walaupun pekerjaan lanjutan jalan jurusan Sungaidua - Tebing bulang ini belum selesai di kerjakan baru di perkirakan 50 % sudah ada pemeriksaan dari BPK ini terlihat adanya core drill untuk menguji / mengukur ketebalan coran, sudah ada 11 titik yang di core drill titik yang terendah ada ketebalan 22 cm, ada ketebalan 25,5 cm, juga ada ketebalan 29,5 cm. namun sangat di sayangkan setelah adanya core drill yang di lakukan pemeriksaan Lubang tersebut sampai berita ini di buat belum adanya upaya untuk di tampal kembali dengan coran sehingga sangat jelas sekali kelihatan lubang tersebut.
Sulaiman kades Sungai dua saat di temui di kediamannya mengatakan bahwasan pekerjaan ini tidak akan selesai tepat waktu mengingat waktunya sudah mepet.
Saya di pekerjaan jalan ini hanya Subcon material koral, pasir dan pekerja borongan, itupun untuk pekerja borongan pembayaran upahnya terhambat, kalau sampai sore ini ( red Sabtu ) upah borongan pekerja belum dapat di selesaikan terpaksa mobil dan pekerja saya hentikan dulu dan kalau masalah kwalitas coran itu sangat bagus karna yang mengerjakan adukan cor beton orang desa sini,ungkap kades.
Fakta di lapangan para pekerja tidak di lengkapi Safety seperti Topi, Sepatu ,Rompi, Sarung Tangan lebih miris lagi ada pekerja tidak memakai alas kaki menginjak coran beton, di mana keselamatan pekerja ,sedangkan mereka bekerja lembur sampai pukul 23.00 Wib.
Salah- satu pekerja mengatakan pada awak media yang menemuinya saat sedang menghamparkan coran mengatakan kami tidak di berikan alat untuk pengaman kerja oleh perusahaan yang kami pakai seadanya dan ini milik sendiri , bahkan beberapa kali memberi tahukan pada pengawas dari kontraktor bahwasannya untuk agregat sebagai pondasi cor ini kurang tebal tapi tidak di pedulikan dan di abaikan saja.
Awak media pun untuk mewawancarai pengawas lapangan yang bernama Anton tidak dapat di temui , menurut pekerja pengawas berada di camp di temui di camp katanya ada di warung, di temui di warung kata yang punya warung sudah keluar , terkesan pengawas kucing-kucingan dengan awak media sangat di sesalkan sekali pemilik pekerjaan yang terindikasi kerabat dekat pejabat ini menunjuk pengawas yang tidak mau nemui awak media.
Sementara itu dinas terkait sampai berita ini di buat belum dapat memberi keterangan. ( tim)
إرسال تعليق