Tembilahan.dutaonline.co.id - Sabtu (4/1) Sarana frasarana infrastruktur tepatnya di Desa Benteng Tembilahan masih menjadi dilema terutama menyangkut anggaran. Namun dalam hal.Dian Putra sarana fisik menjadi landasan utama.
Kepala Desa Benteng Dian Putra saat disambangi dikediamanya mengatakan,
Tentunya dengan pembangunan yang sudah kita lakukan,sejak menjabat kepala desa sejak tahun 2016 hingga di tahun 2020 lebih kurang 2 periode masih menjadi tantangan terutama menyangkut sarana infrastruktur belum begitu maksimal."kata Dian.
Tidak menutup kemungkinan pembangunan seperti jalan desa,lanjut Dian menambahkan hampir semuanya rampung,arti kata taraf perekomonian desa melalui pembangunan sarana infrastruktur dampaknya telah mereka rasakan sendiri,yang sebelumnya sarana jalan masih sukar untuk ditempuh kenderaan, kenyataanya kini warga sudah dapat menggunakan kenderaan dua dengan melintasi jalan tersebut.
" Yang jelas sarana fisik memang masih menjadi landasan utama, meskipun sebagian sarana penghubung telah kita lakukan pembangunan,namun akses lain tetap kita perhatikan," ujarnya.
Saat ditanya,selama menjadi Kepala Desa lebih kurang 2 periode,bagaimana respon masyarakat tentang pembangunan yang sudah kita lakukan, dari segi pembangunan pada dasarnya telah kita upayakan dengan anggaran yang ada saat ini.
Seperti anggaran dana ADD dan DD dapat kita kelola dengan cara transparansi,akuntabel dan partisipatif,semua yang kita lakukan tetap melalui mekanisme sesuai visi dan misi mewujudkan perekonomkan masyarakat yang adil dan merata,begitu juga sebalik dalam pembangunan tersebut tetap melibatkan masyarakat terutama menyangkut pengawasan," terangnya.
Sementara Andi salah satu tokoh masyarakat membenarkan, sejauh ini pembangunan sarana infrastruktur dampaknya sudah dapat dirasakan masyarakat,yang sebelumnya sulit ditempuh dengan kenderaan roda dua, tapi kini warga sudah dapat membawa hasil perkebunan mereka dengan kenderaan roda,arti kata taraf perekonomian masyarakat sudah ada kemajuan,"pungkasnya. (Mul).
Kepala Desa Benteng Dian Putra saat disambangi dikediamanya mengatakan,
Tentunya dengan pembangunan yang sudah kita lakukan,sejak menjabat kepala desa sejak tahun 2016 hingga di tahun 2020 lebih kurang 2 periode masih menjadi tantangan terutama menyangkut sarana infrastruktur belum begitu maksimal."kata Dian.
Tidak menutup kemungkinan pembangunan seperti jalan desa,lanjut Dian menambahkan hampir semuanya rampung,arti kata taraf perekomonian desa melalui pembangunan sarana infrastruktur dampaknya telah mereka rasakan sendiri,yang sebelumnya sarana jalan masih sukar untuk ditempuh kenderaan, kenyataanya kini warga sudah dapat menggunakan kenderaan dua dengan melintasi jalan tersebut.
" Yang jelas sarana fisik memang masih menjadi landasan utama, meskipun sebagian sarana penghubung telah kita lakukan pembangunan,namun akses lain tetap kita perhatikan," ujarnya.
Saat ditanya,selama menjadi Kepala Desa lebih kurang 2 periode,bagaimana respon masyarakat tentang pembangunan yang sudah kita lakukan, dari segi pembangunan pada dasarnya telah kita upayakan dengan anggaran yang ada saat ini.
Seperti anggaran dana ADD dan DD dapat kita kelola dengan cara transparansi,akuntabel dan partisipatif,semua yang kita lakukan tetap melalui mekanisme sesuai visi dan misi mewujudkan perekonomkan masyarakat yang adil dan merata,begitu juga sebalik dalam pembangunan tersebut tetap melibatkan masyarakat terutama menyangkut pengawasan," terangnya.
Sementara Andi salah satu tokoh masyarakat membenarkan, sejauh ini pembangunan sarana infrastruktur dampaknya sudah dapat dirasakan masyarakat,yang sebelumnya sulit ditempuh dengan kenderaan roda dua, tapi kini warga sudah dapat membawa hasil perkebunan mereka dengan kenderaan roda,arti kata taraf perekonomian masyarakat sudah ada kemajuan,"pungkasnya. (Mul).
إرسال تعليق