klik tonton video nya disini
Pali Disaat bahan bakar minyak mengalami kenaikan, justru PT Pertamina terkesan buang buang minyak mentah yang sudah diambil dalam perut bumi.
Bagaimana tidak, karena dalam tahun ini saja sudah berapa kali jalur pipa minyak mentah milik PT Pertamina yang berada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) diketahui mengalami kebocoran
.Kebocoran itu diduga karena korosi, yaitu karena material pipa yang digunakan sudah tidak laik pakai lagi, namun tetap dipaksakan digunakan oleh perusahaan plat merah Akibat kebocoran itu, bukan cuma sudah membuang minyak mentah yang susah payah diambil dari perut bumi, dengan biaya operasional uang negara yang tidak sedikit, namun juga sudah menyebabkan pencemaran lingkungan dimana mana serta merugikan masyarakat yang terdampak.
Photo tim HSSE tutup pipa bocor rusak akibat korosiKebocoran ini sudah menyebabkan berapa barel minyak mentah terbuang percuma. Selain itu kebocoran itu sudah menyebabkan kebun karet warga yang bernama Dedi Sastra Warga Desa Betung Kecamatan Abab Kabupaten PALI dicemari semburan minyak mentah.
Dedi Sastra sendiri, kepada media ini mengeluhkan karena akibat pencemaran tersebut, sejak kejadian sampai saat ini pihak PT Pertamina EP Adera Field belum memberikan kompensasi atas kerugian dan kerusakan tanaman karet di kebunnya karena semburan minyak mentah yang bocor tersebut,”
Saya sebagai warga sangat merasa dirugikan, gara gara pipa minyak mentah Pertamina bocor, tanaman karet saya jadi tercemar, belum ada kompensasi sejak dari kejadian, belum ada kejelasan ” Ujar Dedi, Senin (13/06/2022).
Dijelaskan Dedi, memang ketika kejadian itu dirinya sebagai pemilik kebun karet yang terkena semburan minyak mentah melarang pihak perusahaan membersihkan dahulu minyak mentah yang ada di kebun karet, karena pihak Pertamina belum ada kesepakatan akan mengganti rugi.”
Takutnya kalau dibersihkan, tidak ada lagi barang bukti, sehingga pihak Pertamina tidak mau memberikan kompensasi atas kerugian yang saya alami ” Kata Dedi
Dalam masalah ini, lanjut Dedi, dirinya sebagai masyarakat jangan merasa dirugikan karena aktivitas dan ada dugaan kelalaian pihak perusahaan lantaran membiarkan pipa sudah tua masih tetap dipakai. Dirinya meminta pihak perusahaan untuk bertanggung jawab mengganti rugi atas pencemaran tanaman karetnya”
Saya sebagai warga pemilik kebun karet yang tercemar semburan minyak mentah, berharap kepada pihak PEP Adera Field secepatnya memberikan kompensasi. Karena nantinya kalau sudah diberikan kompensasi dari pihak PEP Adera Field, biar saya bisa membantu dengan mengupah warga untuk membersihkan limbah minyak mentah itu yang ada di kebun karetnya, biar benar benar bersih ” Tutur Dedi.”
Karena kalau lama dibiarkan, limbah minyak mentah itu akan semakin meluas mencemari kebun karet saya, kerugian saya tambah besar, sedangkan kebun karet itu adalah untuk kehidupan kami ” Keluhnya mengakhiri perca kapannya
Secara terpisah pihak Pertamina EP (PEP) Adera Field, ketika dikonfirmasi melalui Head of ComRel & CID Zona 4 Tuti Dwi Patmayanti terkait permasalahan ini mengakui kalau kebocoran jalur pipa minyak mentah di lokasi Abab 126 desa Betung Kecamatan Abab dimaksud karena korosi Dia mengatakan, atas peristiwa itu sejumlah area di sekitar lokasi kebocoran jadi terdampak.
Dijelaskannya, dalam masalah ini pihak PEP Adera Field telah mengambil tindakan memperbaiki pipa yang rusak dan secara bertahap juga melakukan pembersihan di lokasi terdampak.”
Pihak PEP Adera Field turut berkoordinasi dengan pemilik lahan sehubungan dengan kompensasi akibat dampak operasi, sesuai dengan peraturan yang berlaku ” Terang dia,Kamis (09/06/2022).
Dalam hal ini pihaknya menyampaikan bahwa kerusakan diduga terjadi akibat korosi pada pipa penyalur migas dan menjelaskan bahwa PEP Adera Field segera memperbaiki bagian pipa yang rusak dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk pencegahan.”
PEP Adera Field terus menghimbau masyarakat untuk melaporkan jika terjadi kerusakan atau kegiatan mencurigakan di sekitar jaringan pipa migas. Selain itu, PEP Adera Field meminta semua pihak bekerja sama untuk mematuhi jarak aman minimum, berupa ruang terbuka antara pipa penyalur migas dengan tanaman sekitar yang dihitung dari sisi terluar pipa ke kiri dan ke kanan ” Katanya.”
Dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan operasi migas yang aman, serta ramah lingkungan dengan cara mematuhi semua peraturan yang berlaku ” Tutup dia
Sementara itu terkait terlalu seringnya jalur pipa minyak di Kabupaten PALI mengalami kebocoran. Ketua GNPK RI Provinsi Sumatera Selatan, Aprizal Muslim mengatakan untuk diketahui bahwa Pertamina itu BUMN milik negara. Oleh karena itu pihaknya mendesak kepada pimpinan Pertamina, BP Migas, Lingkungan hidup atau pihak yang yang berwenang lainnya untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja oknum oknum perusahaan yang ada di daerah operasi.
Mengingat kata dia seringnya terjadi kebocoran, itu sudah sangat merugikan negara serta sudah mengakibatkan kerusakan lingkungan karena semburan minyak mentah.Sangat wajar BUMN PT Pertamina mengalami kerugian hingga ratusan Triliun.
Aprizal Muslim mensinyalir, seringnya kejadian itu ada dugaan kelalaian oknum oknum yang bertanggung jawab di daerah operasi. Perlu diselidiki pergantian jalur pipa yang sudah dilaksanakan selama ini, sebab sudah diketahui bahwa di daerah itu merupakan pengelolaan migas banyak peninggalan zaman perusahaan asing tempo dulu.”
Seringnya terjadi kebocoran jalur pipa minyak Pertamina EP Field Adera, pihak Pertamina tertinggi, BP migas atau SKK Migas, atau yang berwenang lainnya untuk melakukan evaluasi kinerja oknum oknum Pertamina di daerah operasi setempat. Benar gak ada pergantian jalur pipa,
Karena disitu banyak jalur pipa berumur tua peninggalan perusahaan asing tempo dulu yang sudah berumur tua. Karena kalau terjadi kebocoran terus menerus, itu sudah sangat merugikan negara, dan juga berdampak pada pencemaran lingkungan serta kerugian masyarakat setempat. Juga CSR Perusahaan selama ini dialokasikan kemana ” Demikian Aprizal.(tim berita)
إرسال تعليق