Isu pemecahan dapil, pemisahan pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Bupati - Wakil Bupati (Pilbub) membuat para calon Bupati harus ekstra menarik hati partai.
Apabila daerah pemilihan jadi di pecah, maka kerja kerja partai politik semakin berat khususnya partai kelas tengah dan partai teras bawah, artinya meluasnya daerah pemilihan baru, makin sempitlah peluang partai teras bawah untuk mendapatkan kursi.
Sejauh ini partai politik di Muaraenim memiliki dua keinginan dengan satu tujuan, partai besar berharap penuh terjadi pemecahan dapil agar penguasaan kursi dapat maksimal, partai tengah dan teras bawah berharap tak terjadi pemecahan dapil , karena jika tetap dapil yang sama banyak kursi yang dapat di perebutkan.
Sisi menariknya Pileg dan Pilbub 2024 nanti tidak secara bersamaan, di bulan Februari jadwal Pileg, di bulan November jadwal Pilbub, untuk menentukan pasangan Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada 2024 tergantung jumlah kursi yang diraih parpol di pileg bulan februari 2024 atau banyaknya dukungan KTP dari jalur independent.
Ada tiga nama diprediksi bakal bertarung menjadi Bupati Muaraenim dan tak satupun orang partai, semuanya Birokrat, mulai dari H Rinaldo SStp, H Nasrun Umar, Dan H Riswandar SH, ketiganya diharapkan mampu merebut hati parpol sejak pileg Februari 2024 nanti, membantu dan memperjuangan partai yang akan mengusungnya di pilkada nanti.
jika ketiga Calon Bupati ini tidak segera bermanuver maka dikawatirkan tidak ada tiket untuk maju, dan akhirnya akan muncul calon dari kalangan partai politik baik Bupati maupun Wakil Bupati.
Secara kasat mata ketiga calon tersebut belum terlihat bermanuver, apakah benar benar akan mencalonkan diri pada Pilkada Muaraenim 2024 nanti.
Laporan...Suprik
إرسال تعليق