Narto Ifandi (39) warga Desa Tumbuan, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, hanya bisa terbaring di tempat tidur tanpa daya lantaran mengidap sakit kelenjar getah bening yang sudah menahun, sehingga harus menahan sakit setiap hari di Rumahnya.
Sudah 1 Tahun ini ia harus berjuang menahan rasa sakit lantaran Penyakit kelenjar getah bening yang semakin hari semakin parah membengkak di bagian lehernya dan membuat badannya semakin kurus hingga menurunkan timbangan berat badannya sampai turun 25 Kilo. Bahkan sudah menjalar pada mata bagian sebelah kirinya dan terancam akan mengalami kebutaan secara permanen.
Menurut Ade Fitri sang istri mengatakan, jika suaminya Narto Ifandi saat ini sedang menjalani proses pengobatan rutin akupuntur di kota Bengkulu yang pengobatannya dilakukan dua kali dalam seminggu. Sebelum itu suaminya telah melakukan operasi selama 3 kali namun tidak kunjung sembuh dan tidak mengalami perubahan pada sakitnya itu.
"Sekarang suami saya lagi melakukan pengobatan secara akupunktur secara rutin yang pengobatannya tidak gratis, satu kali berobat itu mencapai Rp 500 Ribu,"sampainya, Kamis (17/8/2023).
Dengan kondisinya saat ini, Ade tidak memungkiri jika kondisi ekonominya semakin terpuruk karena dengan pekerjaan dirinya sebagai penjual gorengan di Sekolah Dasar dengan berpenghasilan 30-50 Ribu dalam sehari. Dengan kondisi menghidupi 3 orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, tentunya penghasilan tersebut tidaklah cukup.
"Semoga saja ada pihak dermawan yang baik hati, baik itupun pemerintah dan masyarakat dapat membantu biaya pengobatan suami saya," sambungnya.
Adapun bagi darmawan jika ingin membantu Narto Ipandi untuk biaya pengobatannya, bisa langsung datang ke alamat rumah yang bersangkutan di Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, tepatnya di belakang SDN 06 ataupun dapat melakukan Via Transfer melalui Nomor Rekening : 5694-01-009035-53-3, BANK BRI Atas nama Ade Pitri.(Editor Dharmawan SE /Pewarta Yoyon Maryono)
إرسال تعليق